Friday, July 29, 2011

Ancaman Neraka



Al Wa’du adalah nash-nash (Al Qur’an dan As Sunnah) yang mengandung janji Allah kepada orang yang taat dengan ganjaran yang baik, pahala dan Surga.

Adapun Al Wa’iid adalah nash-nash (Al Qur’an dan As Sunnah) yang terdapat padanya ancaman bagi orang yang berbuat maksiat dengan azab dan siksaan yang pedih.

Keyakinan Ahlus Sunnah mengenai Al Wa’du dan Al Wa’iid adalah sebagai berikut:

1. Mengimani nash-nash (Al Qur’an dan As Sunnah) tentang al Wa’du (janji baik) dan al Wa’iid (ancaman) sebagaimana yang ada dalam nash tersebut. Allah swt berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا (48)

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. =Qs. An Nisaa’ 4 : 48=

2. Tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang akhir dari kehidupan seorang hamba, akan tetapi orang yang memperlihatkan kekufuran yang besar, maka ia akan di hukum dengan apa yang ia lakukan dan diperlakukan sebagaimana bermu’amalah dengan orang kafir.

Dari Sahl bin Sa’ad As Sa’idi ra, bahwa Rasulullah saw bersabda tentang akhir kehidupan seseorang.

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ فِيمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ =رواه مسلم=

Sesungguhnya seseorang mengamalkan ‘amalan ahli surga menurut apa yang tampak bagi manusia, padahal ia termasuk ahli Neraka. Dan sesungguhnya seseorang mengamalkan ‘amalan ahli neraka menurut apa yang tampak bagi manusia, padahal ia termasuk ahli surga. =HR. Muslim=

Dari Sahl bin Sa’ad As Sa’idi ra, bahwa Rasulullah saw bersabda :

…. وَإِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ =رواه البخاري=

… Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu ditentukan berdasarkan akhirnya. =HR. Bukhari=

3. Tidak boleh memastikan seorang pun bahwa mereka sebagai ahli surga atau ahli neraka kecuali yang sudah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Jadi bila yang yang mati dalam keadaan islam, beriman, beramal shaleh dan bertaqwa akan dimasukkan ke dalam surga, ini berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah. Firman Allah swt :

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِنْ قَبْلُ وَأُتُوا بِهِ مُتَشَابِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (25)

Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya[1]. =Qs. Al Baqarah 2 : 25=

[32] Kenikmatan di syurga itu adalah kenikmatan yang serba lengkap, baik jasmani maupun rohani.

Rasulullah saw bersabda dari Jabir bin Abdillah ra:

مَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ =رواه مسلم=

Barang siapa yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka ia akan masuk surga. Dan barang siapa yang mati dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia akan masuk neraka. =HR. Muslim=

4. Ada orang yang dijamin masuk surga dan orang kafir, musyrik dan munafiq akan masuk neraka.

عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَنْ يَدْخُلَ النَّارَ رَجُلٌ شَهِدَ بَدْرًا وَالْحُدَيْبِيَةَ =رواه احمد=

Dari Jabir ra ia berkata, Rasulullah saw bersabda : Tidak akan masuk neraka orang yang ikut hadir dalam perang Badr dan perjanjian Hudaibiyyah. =HR. Ahmad=

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ (6)

Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. =Qs. Al Bayyinah 98 : 6=

وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (39)

Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. =Qs. Al Baqarah 2 : 39=

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا (145)

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. =Qs. An Nisaa’ 4 : 145=

5. Orang-orang yang sudah ditetapkan masuk neraka berdasarkan Al Qur’an seperti Abu Lahab (Abdul ‘Uzza bin Abdil Muthalib) dan Istrinya (Ummu Jamil Arwa bintu Harb), Al Walid bin Mughirah, dan lain-lain. Firman Allah swt.

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ (1) مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ (2) سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (3) وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (4) فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ (5)

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut. (Qs. Al Lahab 111: 1-5)

سَأُرْهِقُهُ صَعُودًا (17)

Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan. =Qs. Al-Muddatstsir 74 : 17=

6. Surga tidak dipastikan kepada seorang pun walau amal perbuatannya baik, akan tetapi seseorang masuk surga karena Rahmat Allah swt. Firman Allah swt:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ (21)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. sekiranya tidaklah Karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. =Qs. An Nur 24 : 21=

Sabda Rasulullah saw :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللَّهُ مِنْهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ =رواه مسلم واحمد=

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda : Tidaklah salah seorang dari kalian dimasukkan ke dalam surga karena amalannya. Para shahabat bertanya : Dan tidak juga engkau ya Rasulallah ? Rasulullah saw menjawab : Ya tidak juga aku, kecuali Allah meliputiku dengan keutamaan dan rahmat-Nya. =HR. Muslim dan Ahmad=

7. Tidak memastikan azab bagi setiap orang yang diancam dengan siksaan, karena bisa jadi Allah mengampuni dengan sebab ketaatannya, taubatnya, musibah yang dialaminya atau sakit yang dapat menghapus dosanya, dan lain-lain, kecuali bagi orang yang melakukan kekufuran. Firman Allah swt:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53)

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. =Qs. Az Zumar 39 : 53=

[1] dalam hubungan Ini lihat surat An Nisa ayat 48.

8. Setiap makhluk akan mati, dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.

Firman Allah swt :

وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الْآَخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ (145)

Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang Telah ditentukan waktunya. barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. =Qs. Ali Imran 3 : 145=

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (11)

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila Telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha mengenal apa yang kamu kerjakan. =Qs. Al Munafiqun 63 : 11=

No comments:

Post a Comment